Sabtu, 31 Juli 2010

Tangis

Kebisingan kota di siang hari,begitulah keadaan hari itu.
Tersentak kaget, tiba-tiba datang seorang teman mengetuk pintu ajaib itu, dan meminta ijin untuk pulang.
Aneh, apakah dia ingin pergi? Lagi?
Untuk ke sekian kalinya, aku menangis lagi dalam hati.
Sungguh, teman itu tidak dapat dinilai dari apapun. Ia hanya bisa di nilai dari hatimu.
Dan, kapan tiba giliranku juga untuk mulai mengembara?

2 komentar:

WT mengatakan...

kebisingan kota di siang itu telah membawa temanku pergi dan di waktu yang sama hatiku juga terbawa serta

keheningan malam menghampiri, selalu berpikir akankah seperti mereka, menapaki jalan hidupku sendiri

apakah sudah giliranku? sedih tiada terkata

LZ mengatakan...

Wah,dpt perbaikan dr Sir. Thx anyway sir. :) hehe