Rabu, 18 Agustus 2010

.

Hari ini, untuk pertama kalinya aku menyadari bahwa aku adalah seorang yang cukup bahkan lemah. Bahkan aku tidak menyangka bahwa aku hari ini kalah pada diri sendiri. Cukup sedih memang tapi untuk kali ini aku tidak ada berteriak atau memompa diriku untuk bangun dan menegadahkan wajahku ke depan. Aku ingin meringkuk dan menagis untuk hari ini saja. Hari dimana aku kalah. Aku tidak ingin terlihat seperti anak perempuan yang tegar tapi aku ingin mengatakan bahwa aku juga manusia biasa yang bisa saja kapanpun jatuh berdiri dan jatuh lagi. Ya, sama seperti kau pertama belajar berjalan, kau butuh jatuh dulu, baru setelahnya kau bisa berdiri tegak seperti sekarang ini.

Sakit memang kan? Tapi hasilnya luar biasa bukan? Saat kau terjatuh untuk pertama kalinya, boleh menangis sekeras-kerasnya. Namun segera setelah itu kau wajib berjalan lagi sampai akhirnya kau bisa berjalan lancar dan profesional hingga saat ini.

P.s : waktu itu aku sangat bingung namun akhirnya aku berdiri di jalan ku yang tepat, dan pergi menuju ke tempat yang seharusnya ku berada.

Sabtu, 31 Juli 2010

Tangis

Kebisingan kota di siang hari,begitulah keadaan hari itu.
Tersentak kaget, tiba-tiba datang seorang teman mengetuk pintu ajaib itu, dan meminta ijin untuk pulang.
Aneh, apakah dia ingin pergi? Lagi?
Untuk ke sekian kalinya, aku menangis lagi dalam hati.
Sungguh, teman itu tidak dapat dinilai dari apapun. Ia hanya bisa di nilai dari hatimu.
Dan, kapan tiba giliranku juga untuk mulai mengembara?